WONOGIRI – Mengikuti jejak SMK di Kota Solo, SMKN 2 Wonogiri berencana merakit dua jenis mobil yakni minitruk dan double cabin. Minitruk tersebut menggunakan mesin berkapasitas 1.800 – 2.000 cc buatan China. Perakitannya akan bekerja sama dengan 10 SMK lain di Indonesia.
Kepala SMKN 2 Wonogiri, Dikin, mengatakan mesin minitruk itu diimpor dari China, sedangkan rangka minitruk akan dibuat sendiri oleh siswa SMK. “Pembuatan bodi pada awal perakitan ini dibuat dengan cara handmade atau buatan tangan. Jika sudah diproduksi masal, baru dibuat dengan mesin,” terangnya, Kamis (12/1/2012).
Ia menambahkan, rencananya minitruk tersebut akan digunakan untuk angkutan pedesaan dengan biaya produksi yang diperkirakan menghabiskan Rp89 juta. Selain merakit minitruk, SMKN 2 Wonogiri juga sedang merakit mobil double cabin. Mobil itu menggunakan mesin Chevrolet berkapasitas 2.000 cc dengan persentase kandungan lokal yang mencapai 60%. “Jadi, bodi mobil dibuat sendiri oleh siswa SMKN 2 Wonogiri. Untuk tahap awal, kami baru merakit satu unit mobil,” paparnya.
Untuk sementara waktu, perakitan mobil tersebut dilakukan di bengkel Sari Murni, Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. “Sementara ini, siswa merakit di sana. Tetapi, dalam waktu dekat akan kami bawa ke bengkel sekolah,” imbuhnya.
Di sisi lain, sekolah yang baru saja meraih piagam penghargaan sebagai sekolah berprestasi dan tertib hukum oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) 2011 itu, sedang menyelesaikan pembangunan bengkel untuk merakit minitruk.
Bengkel tersebut dibangun dua lantai yang berukuran 18,5 meter x 28 meter. “Lantai atas dibagi menjadi tiga ruang untuk pembelajaran dan ruang instruktur. Sedangkan lantai bawah untuk ruang perakitan dan penyimpanan bahan-bahan perakitan. Kami menargetkan selesai bulan Maret 2012 sehingga bisa langsung digunakan untuk merakit minitruk,” pungkasnya.[karya esemka]